Indonesia Rabu, 22-10-2025 Jam 03:14:10
KaltengSatu
Home Berita LINTAS-KALTENG Barito Utara

Anggota DPRD Barito Utara Dukung Penuh Langkah Pelestarian Budaya Bahasa Ibu

by Redaksi - Tanggal 19-10-2025,   jam 03:14:10
Anggota DPRD Barito Utara Dukung Penuh Langkah Pelestarian Budaya Bahasa Ibu Patih Herman AB

KALTENGSATU, Muara Teweh – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Barito Utara Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian bahasa daerah. Selain menambahkan bahasa Temboyan ke dalam program revitalisasi, kegiatan ini juga menandai peluncuran kebijakan strategis dari Pemerintah Kabupaten Barito Utara, yakni Instruksi Bupati Barito Utara Nomor 400.3.5/897.a/DISDIK/X/2025 yang mewajibkan penggunaan bahasa daerah di seluruh satuan pendidikan setiap hari Kamis pada minggu pertama setiap bulan.

 

Menanggapi kebijakan tersebut, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Barito Utara, Patih Herman AB menyatakan dukungannya dan menyebut bahwa langkah ini sangat tepat untuk menjaga identitas budaya lokal sejak dini.

 

"Instruksi Bupati ini adalah langkah maju dan strategis. Kami di DPRD, khususnya Komisi I yang membidangi pendidikan, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kebijakan ini. Penggunaan bahasa daerah di sekolah tidak hanya sebatas seremonial, tapi ini investasi jangka panjang dalam membentuk karakter generasi muda yang mencintai budaya lokalnya," ujar Patih Herman saat ditemui di Muara Teweh, Minggu (19/10/2025).

 

Ia juga menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menyukseskan implementasi instruksi tersebut. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas sangat diperlukan agar pelestarian bahasa daerah bisa berjalan secara berkelanjutan.

 

"Bahasa daerah adalah jati diri kita. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Saya berharap ini tidak hanya menjadi rutinitas, tapi benar-benar membentuk kesadaran kolektif di lingkungan pendidikan dan masyarakat," tambahnya.

 

Patih Herman juga mendorong agar program revitalisasi bahasa daerah diperluas ke bahasa-bahasa lokal lainnya di Barito Utara, seperti bahasa Dusun Malang dan bahasa Dayak lainnya, agar tidak punah dan tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

 

"Kami siap mendukung dari sisi anggaran maupun regulasi agar program ini berkelanjutan. Ini bukan hanya soal bahasa, tapi soal mempertahankan warisan leluhur yang tak ternilai harganya," tegas politisi Partai Demokrat Barito Utara ini.

 

Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 sendiri digelar dengan semarak dan diikuti ratusan siswa dari 47 sekolah dasar dan menengah pertama se-Kabupaten Barito Utara.

 

Acara ini menjadi wadah penting untuk menanamkan rasa bangga terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat dalam menjaga keberagaman bahasa sebagai kekayaan budaya daerah.(kh3)