Indonesia Minggu, 16-03-2025 Jam 16:43:17
KaltengSatu

Di Madinah, Jamaah Ziarah ke Makam Rasulullah hingga Mengenang Perjuangan di Jabal Uhud

by Redaksi - Tanggal 16-10-2022,   jam 16:43:17
Di Madinah, Jamaah Ziarah ke Makam Rasulullah hingga Mengenang Perjuangan di Jabal Uhud Penulis, saat berada di kawasan Jabal Uhud, Madinah

RENO, Madinah

============

JAMAAH Umroh dari PT. Pandi Kencana Murni (Pakem) Tour asal Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah kali ini berjumlah 46 orang, mereka berangkat dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya tujuan Jakarta (Soekarno – Hatta) pada Minggu, 25 September 2022. Keesokan harinya,  terbang ke Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah dengan memakan waktu penerbangan 9 jam 20 menit. Perbedaan waktu antara Arab Saudi dengan Indonesia adalah 4 jam.

 

Bedahnya waktu ini membuat para jamaah harus mampu menyesuaikan waktu ibadah dan istirahat. Tak jarang ada jamaah yang tertinggal waktu ibadah, karena kurang memperhatikan waktu.

 

Sebelum menunaikan ibadah Umroh, jamaah lebih awal untuk melaksanakan ziarah ke tempat paling sakral di Madinah Al Munawarrah. Ialah, makam Baginda Rasulullah, Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

 

Disana, seperti biasa, jamaah berbondong-bondong untuk menunaikan salat fardu di Masjid Nabawi, masjid paling suci kedua setelah Masjidil Haram, Mekkah yang dibangun semasa Nabi Muhammad SAW.

 

Menurut Sultan Ghalib Al Quaiti, dalam bukunya berjudul “Kota-kota suci, Perjalanan Ibadah dan Dunia Islam” Nabi Muhammad SAW membangun masjid Nabawi pada tahun pertama setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah, yang saat itu dikenal dengan nama Yathrib. Al Masjid Al Nabawi, tempat ibadah kedua yang dibangun di Kota Madinah.

 

Sedangkan masjid pertama adalah Quba, kata Safiurrahman Al Mubakarakfuri dalam buku tentang biografi Nabi Muhammad, “The Sealed Nectar”. Di Masjid Quba akan penulis ulaskan, yang menjadi rangkaian ziarah Umroh bersama Pakem.

 

Jamaah yang rata-rata pertama kali berkunjung ke Madinah, terkagum-kagum, terharu, dan bahkan tidak terasa mengeluarkan air mata. Setiap tetesan air mata yang mengandung rasa rindu, rasa cinta, karena dapat menginjakan kaki ke kampungnya Rasulullah, bisa melihat langsung bekas peninggalan torehan tangan dan perjuangan sang Rasul serta bisa berziarah langsung ke Makam Rasulullah. Allahoma Syali ala syaidina Muhammad.

 

Berziarah ke Makam Rasulullah, salah satu agenda yang termuat dalam schedule dalam program travel umroh Pakem. Datang ke makam Rasulullah, bisa dibayangkan betapa ketatnya kunjungan jamaah yang datang dari seluruh dunia, saling berdesak-desakan, bahkan ada yang rela dorong mendorong, untuk tidak menimbulkan persoalan maka harus mengikuti aturan dan ketentuan dari pihak keamanan dari Pemerintah Arab Saudi.

 

Datang berziarah ke makam Rasulullah, menjadi cita-cita dan harapan semua umatnya, Alhamdulillah dengan izin Allah, kami bisa sampai di makam Rasulullah. Tentu untuk ziarah, ada adab dan ketentuan yang harus dipatuhi setiap penziarah.  Didepan makam Nabi Muhammad, kita dianjurkan untuk mengucapkan kalimat Assalamualaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu yang memiliki arti Salam bagimu, Wahai nabi, dan rahmat dan berkah Allah.

 

Di depan makam rasulullah yang disampingnya terdapat makam kedua sahabat yakni Abu Bakar dan Umar Bin Khattab. Makam nabi dibatasi pagar tinggi berwarna keemasan yang berhias kaligrafi, sumber yang didapat penulis pembatas pagar terbuat dari emas, yang merupakan sisi depan dari ruang kamar bagian dalam yang menampung makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya.

 

Didekat Nabawi, juga terdapat pemakaman Baqi. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kubah hijau, makam Nabi Muhammad. Banyak keistimewaan jika jamaah berkesempatan berziarah ke makam Baqi. Penulis bersama sejumlah jamaah asal Kalimantan Tengah, berkesempatan ke makam Baqi. Dari penuturan sumber penulis, Makam Baqi ini salah satu destinasi di Madinah yang selalu dikunjungi jamaah Umroh. Di tempat inilah makam tertua dari keluarga hingga sahabat Rasulullah.

 

Beranjak dari Nabawi, Jamaah juga berkesempatan untuk mengunjungi Masjid Quba. Menurut sejarahnya, masjid ini pertama dibangun rasulullah di tanah Madinah pada 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 Masehi. Masjid ini berdiri diatas lahan kebun kurma seluas 1.200 meter persegi. Memang dari pandangan, di sekitar masjid ini hingga sekarang masih terdapat pohon-pohon kurma dengan ketinggian 4-5 meter yang merindang.

 

Masih menurut sejarah yang diperoleh, dalam proses pembangunan Masjid Quba tidak lepas dari peran tangan rasulullah termasuk dalam membawa bahan-bahan bangunan untuk membangun masjid yang kini memiliki cat dominasi putih tulang dengan memiliki 4 menara persegi. Banyak keutamaan ketika kita melaksanakan salat di masjid Quba ini.

 

Allah SWT telah berfirman, “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya” (QS. At Taubah/9:108). Menurut pengarang Tafsur Jalalain, masjid yang dimaksud dalam ayat itu adalah Masjid Quba. Masjid Quba ini masjid yang didirikan Rasulullah saat beliau hijrah ke Madinah.

 

Ibadah umroh, tidak lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Jabal Uhud. Yang mana kita akan mengenang sisa-sisa perjuangan rasulullah bersama para sahabat saat berperang melawan Musyrikin Quraisy di padang Uhud ini. Jabal artinya Gunung. Jabal Uhud bukan gunung biasa. Jabah Uhud memiliki nilai sejarah umat islam dan memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan jabal uhud adalah salah satu gunung yang dijanjikan kelak ada di surga.

 

Nabi Muhammad SAW bersabda “Gunung Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surge” demikian hadis yang diriwayatkan HR. Bukhari.

 

Dari tampaknya, gunung ini menyendiri. Karena itu nama Jabal Uhud diberikan berarti Gunung yang menyendiri. Di lokasi ini terdapat makam Syuhada Uhud. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad SAW yang gugur pada pertempuran Uhud. Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud pernah terjadi sebuah peperangan dahsyat antar kaum muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW melawan kaum Musyrikin Quraisy dari Mekkah.

 

Dalam perang yang dipimpin rasulullah sejumlah 700 orang pasukan melawan 3.000 kaum Musyrikin Quraisy hingga gugurnya 70 orang sahabat Rasulullah termasuk 7 pahlahan Uhud, termasuk gugurnya paman Rasulullah Hamzah Bin Abdul Mutholib.

 

“Alhamdulillah kami bersama jamaah dari Kotim dan Seruyan bisa melaksanakan ibadah dan ziarah di Kota Madinah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pihak travel Pakem Tour. Rata-rata jamaah merasa puas atas pelayanan yang diberikan Pakem Tour,” kata Ustadz HM Kaspul Anwar asal Sembuluh, Kabupaten Seruyan. (bersambung)